TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo
siap diaudit atas keputusannya mengeluarkan izin ekspor benih lobster,
termasuk audit proses seleksi perusahaan penerima izin ekspor. Mengenai
ada orang dekatnya yang menerima izin, Edhy mengaku tidak tahu menahu.
“Jadi
ada perusahaan yang disebut ada korelasinya dengan saya, sahabat saya,
yang sebenarnya saya sendiri tidak tahu kapan mereka daftarnya. Karena
ada tim sendiri yang memutuskan izin ini, terdiri dari semua dirjen,
termasuk irjen. Silakan saja kalau curiga, itu biasa. Silakan audit,
cek, KKP sangat terbuka," kata Edhy dalam keterangan tertulis, Selasa, 7
Juli 2020.
Pendaftaran perusahaan eksportir benih lobster
ditangani tim yang terdiri dari semua eselon I KKP, termasuk pihak
inspektorat yang tugasnya mengawasi. Edhy memastikan tidak mencampuri
apalagi mengintervensi proses pemberian izin bagi pendaftar eksportir
benih lobster.
Dia mengajak masyarakat untuk menitikberatkan
pengawasan pada proses pemberian izin, bukan malah mengurusi perusahaan
siapa yang mendapat izin. Ini karena perusahaan/koperasi manapun boleh
mengajukan sebagai eksportir benih lobster.
“Ada dua tiga nama yang dikaitkan dengan saya dan langsung dinilai
macam-macam. Tapi tolong lihat, ada puluhan perusahaan yang dapat izin.
Atau karena saya menteri, semua teman-teman saya tidak boleh berusaha?
Saya fikir yang penting bukan itu, tapi fairnya. Kesamaan pada siapa
saja seleksi itu. Saya tidak memperlakukan istimewa sahabat-sahabat
saja,” ujarnya.
"Yang
jelas, keluarga saya, lingkungan kerabat saya, masyarakat keluarga
saya, tidak saya libatkan. Termasuk istri saya, saya larang untuk itu,"
kata dia.
Meski menuai banyak cibiran atas keputusannya mengizinkan pengambilan dan ekspor benih lobster, Edhy mengaku tak mempersoalkan. Keputusan yang diambilnya sudah berdasarkan kajian ilmiah dan mengikuti semua prosedur.
Alasan
utamanya mengeluarkan izin tersebut, kata dia, ingin menghidupkan
kembali puluhan ribu nelayan penangkap benih yang kehilangan pekerjaan
dan mendorong majunya budidaya lobster nasional tanpa mengabaikan
keberlanjutan.
“Saya tidak peduli dibully, yang penting saya
berbuat yang terbaik untuk masyarakat saya. Saya enggak takut dikuliti,
karena yang saya perjuangkan bagaimana masyarakat kita bisa makan, dan
itu sesuai perintah Presiden,” kata dia.
Pengambilan benih lobster
dari alam dan izin ekspor diatur dalam Permen KP Nomor 12 tahun 2020
yang terbit awal Mei 2020. Aturan ini turut mewajibkan eksportir
melakukan budidaya lobster dan melepasliarkan dua persen hasil panen ke
alam. Benih yang dibudidaya harus dibeli dari nelayan dengan harga
minimal Rp 5.000 per ekor.
Edisi majalah Tempo pekan ini
mengangkat judul Musim Kenduri Pemburu Bayi. Majalah Tempo memberikan
fakta-fakta mengenai gelombang ekspor benih lobster yang telah dimulai.
Sejumlah perusahaan eksportir terafiliasi dengan partai dan berjejaring
dengan bekas penyelundup. Selain itu,
sejumlah eksportir yang semestinya wajib membudidayakan sebelum mengekspor, sudah mengirimkan benur ketika peraturan baru berlaku sebulan.
sejumlah eksportir yang semestinya wajib membudidayakan sebelum mengekspor, sudah mengirimkan benur ketika peraturan baru berlaku sebulan.
Sebelumnya,
Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia, Moh Abdi
Suhudan, meminta Edhy Prabowo untuk tidak gegabah dalam melakukan
ekspor benih.
Pasalnya, menurut dia, tata kelola yang sudah
disusun Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2020 tentang pengelolaan
lobster, kepiting, dan rajungan di wilayah Republik Indonesia beserta
berbagai petunjuk teknis lainnya terindikasi dilanggar oleh eksportir.
Ia
menilai seharusnya ada pengecekan lapangan terlebih dahulu. "Hal ini
untuk memastikan perusahaan tersebut telah melakukan budidaya, cek
lokasi KJA (keramba jaring apung), cek kelompok nelayan yang sudah dapat
legalitas dan cek apakah sudah melakukan panen secara berkelanjutan,”
ucapnya.
HENDARTYO HANGGI I BISNIS
https://bisnis.tempo.co/read/1362165/edhy-prabowo-klaim-siap-diaudit-soal-izin-ekspor-benih-lobster/full&view=ok
Lihat Berita Seputar Bisnis Lobster Lainnya
Pegawai Pelabuhan
Perikanan
|
Cari Kos Kosan di Kota Kendari ini
tempat
Lihat Vidio
Kos Putri Salsabilla Kendari
Hub 081342791003 |
Berminat Hub
081342791003
|
Miliki Kavling tanah di Pusat
Pemerintahan Kabupaten Bima di
Investasi Kavling Tanah Perumahan di
Griya Godo Permai yang merupakan Daerah Pengembangan Ibu Kota Kabupaten Bima
Nusa Tenggara Barat. Jarak hanya + 1 Kilo meter dari Kantor Bupati Kab. Bima
dan dari jalan utama hanya + 500 Meter.
Berminat Hub 081342791003
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar