Àssalam mu'alaikum wrwb
Mengawali tulisan di hari ini setelah berlalunya bulan Ramadhan , perkenankan saya mengupas salah satu buku bisnis paling terkenal di dunia yang berjudul Rich Dad, Poor Dad.
Buku ini menceritakan kisah nyata Kiyhosaiki sebagai penulisnya yang memiliki dua orang ayah yang ia sebut sebagai ayah kaya dan ayah miskin.
Ayah kaya mengajarkan tentang membangun usaha sendiri, mengupas bagaimana caranya uang itu bekerja, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan investasi.
Sedangkan ayah miskin mengajarkan tentang sekolah hingga jenjang tertinggi, melamar pekerjaan, dan menjadi pegawai kantoran layaknya orang-orang pada umumnya.
Demikianlah sisi unik dari kehidupan Kiyhosaiki, karena ia menerima dua pendidikan yang saling berbeda satu sama lain. Kedua ayahnya juga tak pernah bertemu.
Saat Kiyhosaiki belajar kepada ayah kaya, maka ayah miskin tidak berada di sana, Begitu pula sebaliknya.
Maka ayah yang paling berhasil menanamkan prinsip-prinsip kehidupan, dialah yang paling berpengaruh pada Kiyhosaiki.
Buku kedua yang ingin saya kupas berjudul Rich Trainer, Poor Trainer. Siapa penulisnya..? Belum ada.
Mungkin salah satu di antaranya adalah. kita...penulisnya..?
Kisah dalam buku ini memang belum dicetak dalam wujud kertas, namun masih berwujud buku kehidupan kita semua.
Setiap kita hakikatnya memiliki dua orang pelatih yang bisa kita sebut sebagai pelatih kaya dan pelatih miskin, meminjam istilah *Kiyhosaiki ( iki kejadiannya yho saiki / ini kejadian sekarang )
Pelatih kaya mengajarkan tentang kesabaran, berjuang melawan nafsu, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pengendalian diri.
Sedangkan pelatih miskin mengajarkan tentang perbuatan tidak terpuji, melanggar perintah Allah, dan sikap bersantai-santai layaknya orang-orang pada umumnya.
Demikianlah sisi unik dari kehidupan kita, karena kita menerima dua pendidikan yang saling berbeda satu sama lain.
Kedua pelatih tersebut juga tak pernah bertemu.
Saat kita belajar kepada pelatih kaya, maka pelatih miskin tidak berada di sana, Begitu pula sebaliknya.
Maka pelatih yang paling berhasil menanamkan prinsip-prinsip kehidupan, dialah yang paling berpengaruh pada kita.
Siapakah kedua pelatih tersebut…?
Yaitu Ramadhan dan Syaitan. Karena saat Ramadhan datang, maka Syaitan akan diikat oleh Allah. Begitu pula sebaliknya ketika Syaitan dilepaskan, maka Ramadhan yang pergi.
Ramadhan sejatinya memang hanya pelatih, Ia melatih kita selama sebulan penuh, setelah itu hasil latihan tersebut sepenuhnya di bawah kendali kita apakah akan kita praktekkan pada sebelas bulan berikutnya atau tidak.
Syaitan juga hanya pelatih, Tugasnya melatih kita agar pandai dan ahli untuk durhaka kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Oleh karena itu, mari tingkatkan mawas diri kita semua. Meski kita telah kehilangan Ramadhan, bukan berarti kita kembali melupakan hasil-hasil latihannya. Justru sekarang saatnya praktek.
Tak perlu takut kehilangan Ramadhan, karena yang hilang hanya bulannya saja, sedangkan pengaruhnya akan tetap menemani orang-orang yang beriman.
Seperti pesan Kiyhosaiki dalam buku di atas; Seorang pemenang tidak pernah takut kehilangan, hanya pecundang yang takut dengan kehilangan.
Jadi di antara pelatih kaya dan pelatih miskin, siapakah yang benar-benar akan bertahan latihannya...? Kita sendiri yang menentukannya.
Semoga semua kita selalu dalam keadaan Iman, Ikhlas, sabar, Istiqomah, Sehat, Bahagia dan pandai Bersyukur
Aamiin.YRA 👐👐 Wassalam mu'alaikum wrwb 🙏🏻🙏🏻
Tidak ada komentar:
Posting Komentar