Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan panen budidaya lele sistem bioflok di Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, perbatasan Indonesia – Malaysia. Dok. Humas DJPB |
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto dalam
keterangannya di Jakarta (3/11) menjelaskan bahwa pengembangan budidaya
lele sistem bioflok di perbatasan bertujuan untuk mendorong peningkatan
gizi masyarakat dan pemerataan ekonomi dan ketahanan pangan di
kawasan-kawasan perbatasan. Menurut dia, kawasan perbatasan memiliki
sumberdaya alam yang tinggi, namun minimnya informasi teknologi
menyebabkan nilai ekonomi SDA tersebut belum dapat dirasakan. Oleh
karena itu, penting membangun daerah perbatasan melalui penciptaan
alternatif usaha berbasis inovasi teknologi termasuk teknologi di bidang
perikanan budidaya.
Slamet juga menggarisbawahi pesan Nawacita untuk membangun Indonesia
dari pinggiran menjadi pertimbangan utama bagaimana program – program
prioritas perikanan budidaya ini bisa menyasar ke daerah-daerah
perbatasan.
Di sisi lain, program lele bioflok diharapkan akan mampu menyuplai
kebutuhan gizi masyarakat dari sumber protein ikan. Kebutuhan gizi
menjadi masalah yang kerap kali dihadapi masyarakat di daerah
perbatasan, padahal ketercukupan gizi menjadi indikator Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
Sementara itu Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot mengatakan, Pemda
Kabupaten Sanggau sangat mengapresiasi upaya KKP dalam memperkenalkan
inovasi teknologi budidaya lele bioflok untuk masyarakat perbatasan.
Dirinya mengungkapkan keyakinannya, bahwa upaya ini akan memberikan
dampak bagi perekonomian masyarakat.
Kabupaten Sanggau memiliki luas perairan hingga mencapai +/- 136.364 Ha
baik perairan umum seperti sungai, danau, rawa dan bendungan, maupun
kolam budidaya. Oleh sebab itu, Ontot berharap agar inovasi teknologi
bidang perikanan budidaya ini akan mampu mendorong berkembangnya usaha
perikanan di Kabupaten Sanggau.
Sebagai gambaran, tingkat konsumsi ikan per kapita Kabupaten Sanggau
pada tahun 2016 masih cukup rendah yaitu 30 kg/kapita/tahun, di bawah
tingkat konsumsi ikan per kapita nasional sebesar 43,94 kg/kapita/tahun.
Oleh karena itu Kabupaten Sanggau menargetkan konsumsi ikan tahun 2019
sebesar 36 kg per kapita (Humas DJPB/AFN).
Sumber : KKPNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar