Di tengah-tengah krisis ekonomi global, produk perikanan kita masih cukup tangguh dan belum terkena imbasnya. Bahkan, beberapa komoditas seperti ikan nila dan cat fish permintaannya untuk pasar Amerika Serikat justru meningkat. Demikian diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy Numberi saat membuka Indonesian Aquacultur 2008 di Yogyakarta (17/11).
Untuk kebutuhan konsumsi ikan dalam negeri, tahun lalu
Kompetisi perdagangan ikan di pasar global perlu terus ditingkatkan sehingga dapat memenangkan kompetisi yang sangat ketat. Untuk itu, seluruh stakeholder perikanan harus bekerja keras dalam upaya menghasilkan produk perikanan Super efisien, real quality dan mega marketing. Kiat super efisien, kegiatan budidaya harus mampu menekan biaya produksi agar kita dapat menjual produk perikanan dengan harga yang lebih murah. Real quality, kegiatan budidaya harus mampu untuk menghasilkan produksi perikanan yang berkualitas baik sehingga diterima pasar dan dicintai konsumen. Hal ini akan dapat dicapai melalui penerapan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). Mega marketing, kegiatan usaha perikanan melalui kemampuan untuk mengembangkan diversifikasi spesies dan produk olahan sehingga mampu membuka pasar yang lebih luas di dalam dan di luar negeri.
Ikan masih tetap dijadikan komoditas ekspor yang penting sebagai sumber devisa, hal ini mengingat potensi pengembangannya yang cukup besar serta keuntungan komperatif dan kompetitif perikanan Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan kepada seluruh stakeholder perikanan agar terus berupaya meningkatkan kinerjanya, tidak hanya untuk peningkatan produksi tetapi yang lebih penting lagi adalah menjaga agar produksinya memenuhi standard yang ditetapkan konsumen.
Kegiatan “INDONESIAN AQUACULTURE 2008” merupakan momentum yang sangat penting bagi pemerintah, peneliti, perekayasa, masyarakat pembudidaya dan pelaku usaha untuk dapat meningkatkan kinerjanya di bidang perikanan budidaya. Kegiatan ini terdiri dari 3 (tiga) acara yang dilaksanakan secara pararel yaitu Seminar, Pameran dan Temu Bisnis. Seminar diikuti lebih dari 600 orang peserta yang terdiri dari peneliti, perekayasa, dosen, mahasiswa, pembudidaya maupun pelaku bisnis dalam bidang usaha perikanan budidaya. Kegiatan seminar meliputi oral dan paper poster akan berlangsung selama 3 (tiga) hari, mulai dari tanggal 18 – 20 November 2008 dengan 167 presentasi. Antara lain sesi ikan bersirip, udang, kekerangan, rumput laut, pakan, kesehatan ikan dan lingkungan, pengembangan Minapolitan dan sesi lainnya pada evaluasi kinerja UPT lingkup Ditjen. Perikanan Budidaya serta Temu Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA). Sedangkan untuk pameran diikuti oleh 55 peserta dari instansi pemerintah di provinsi DIY, Unit Pelaksana Teknis (UPT)-Ditjen Perikanan Budidaya, Balai Riset, Tambak Pandu Karawang, perusahaan swasta termasuk 2 media cetak nasional.
Jakarta, November 2008
Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi
3 komentar:
Promosikan artikel anda di www.infogue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur http://www.infogue.com/info/cinema/& http://www.infogue.com/game_online & http://www.infogue.com/kamus untuk para netter Indonesia. Salam!
http://peluang-bisnis.infogue.com/kiat_perikanan_budidaya_hadapi_krisis_ekonomi_global
terima kasih infonya,
Salam lestari
Promosikan produk anda di website Bursa Produk Perikanan di www.pdn.dkp.go.id. Dengan mengklik log-in anda dapat mendaftarkan perusahaan anda. Info lebih lengkap kirim email ke bursa_produk_perikanan@dkp.go.id
Posting Komentar