09 Juli, 2020

Pokmaswas di Flores Timur lepaskan 105 Tukik ke Laut

Kegiatan pelepasan 105 ekor tukik yang dilakukan Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) Jalu Gaza di Desa Sulengwaseng, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (7/7/2020) (ANTARA/HO-Cabang DKP NTT Wilayah Kabupaten Lembata, Flores Timur, dan Sikka)


Seratusan ekor tukik tersebut awalnya berupa telur penyu yang diamankan para nelayan di tempat penangkaran


Kupang (ANTARA) - Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) Jalur Gaza di Desa Sulengwaseng, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), melepaskanliarkan sebanyak 105 tukik kembali ke laut di daerah itu.


“Hari ini (Selasa, 7/7) Pokmaswas Jalur Gaza melepasliarkan 105 tukik kembali ke laut setelah sebelumnya diamankan di tempat penangkaran,” kata Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Wilayah Kabupaten Lembata, Flores Timur, dan Sikka, Andi Amuntoda, ketika dihubungi Antara dari Kupang, Selasa (7/7).


Seratusan ekor tukik tersebut awalnya berupa telur penyu yang diamankan para nelayan di tempat penangkaran dan dibiarkan hingga menetas kemudian dilepaskan kembali ke laut, katanya.

Andi Amuntoda mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Pokmaswas Jalur Gaza ini yang membuktikan dukungan masyarakat nelayan dalam menjaga kelestarian ekosistem laut.


“Tentu kami sangat mengapreiasi kegiatan ini karena meskipun kehidupan masyarakat nelayan di sini juga terdampak pandemi COVID-19 namun mereka tetap bekerja menjaga kelestarian ekosistem laut,” katanya.

Ia juga mengapresiasi seorang warga nelayan setempat bernama Mus yang menyediakan satu hektare lahannya di sekitar pantai sebagai tempat penangkaran penyu.


Lahan tersebut, lanjut dia, selain dimanfaatkan untuk wisata juga tempat menyaksikan atraksi pelepasan tukik sekaligus kegiatan edukasi masyarakat terkait pelestarian ekeosistem laut yang dilakukan Pokmaswas Jalur Gaza.

Lebih lanjut, Andi Amuntoda mengatakan Pokmaswas Jalur Gaza yang terbentuk sejak 2018 sejauh ini juga cukup aktif dalam melaporkan praktik penangkapan ikan secara ilegal (ilegal fishing).


Untuk itu, lanjut dia, pihaknya telah memperkuat peran Pokmaswas ini dengan menyalurkan bantuan telepon genggam beberapa waktu lalu bersama-sama dengan Pokmaswas Ahe Belen di Kecamatan Ile Bura.
“Kami berharap dengan peran mereka yang terus mengawasi laut dari praktik ilegal fishing selama ini semakin optimal dengan bantuan telepon genggam jenis android ini,” katanya.


Pewarta :
Editor: Bernadus Tokan
COPYRIGHT © ANTARA 2020

DKP salurkan bantuan perkuat dua Pokwasmas di Flores Timur




Kepala Cabang DKP NTT wilayah Kabupaten Lembata, Flores Timur, Sikka, Andi Amuntoda (kiri) saat menyerahkan bantuan telepon genggam kepada dua kelompok pengawas masyarakat (Pokwasmas) di Kabupaten Flores Timur pada Senin (7/6/2020). (ANTARA/HO-Andi Amuntoda)
Bantuan dua unit telpon genggam telah kami salurkan untuk melengkapi Pokwasmas di Flores Timur, masing-masing Pokwasmas Jalur Gaza di Kecamatan Solor Selatan dan Pokwasmas Ahe Belen di Kecamatan Ile Bura

Kupang (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berupaya  memperkuat peran dua kelompok pengawas masyarakat (Pokwasmas) di Kabupaten Flores Timur dalam mengawasi wilayah laut di di daerah itu dengan menyalurkan bantuan berupa telpon genggam .
"Bantuan dua unit telepon genggam telah kami salurkan untuk melengkapi Pokwasmas di Flores Timur, masing-masing Pokwasmas Jalur Gaza di Kecamatan Solor Selatan dan Pokwasmas Ahe Belen di Kecamatan Ile Bura," kata Kepala Cabang DKP NTT Wilayah Kabupaten Lembata, Flores Timur, dan Sikka, Andi Amuntoda, ketika menghubungi Antara di Kupang, Senin, (6/7).

Ia menjelaskan, bantuan telepon genggam ini disalurkan dalam rangka memperkuat peran dua Pokwasmas tersebut dalam ikut membantu memberikan informasi adanya praktik penangkapan ikan secara ilegal (ilegal fishing) dan mendokumentasikan kegiatan pengawasan di lapangan.
Andi Amuntoda mengatakan, dua Pokmaswas tersebut dibentuk sejak 2018 lalu ini sejauh ini cukup aktif dalam melaporkan kegiatan ilegal fishing di daerah mereka maupun ikut dalam kegiatan kosnervasi ekosistem laut di kabupaten paling timur Pulau Flores itu.

Ia mencontohkan seperti Pokwasmas Jalur Gaza yang hingga kini sudah berhasil mengamankan 1.038 ekor tukik yang menetas dan selanjutnya dilepasliarkan kembali ke laut.

Demikian pula Pokwasmas Ahe Belen yang pada pekan lalu telah melepaskan penyu belimbing berukuran lebih dari 2 meter yang terjaring pukat nelayan.

"Dengan dukungan peran mereka selama ini dalam menjaga wilayah laut ini maka kami berupaya memperkuat lagi dengan dukungan fasilitas telpon genggam ini sehingga diharapkan bisa mempermudah mereka ke depan," katanya.

Andi Amuntoda mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk secara bertahap memperkuat peran Pokwasmas di Flores Timur yang sudah terbentuk sebanyak sembilan Pokwasmas dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan laut.

"Selanjutnya dalam waktu dekat ini bantuan serupa juga akan disalurkan untuk Pokwasmas Bangkit Muda Mudi Meko dan Pokwasmas Ritaebang," katanya. 
Pewarta :
Editor: Bernadus Tokan
COPYRIGHT © ANTARA 2020 

 Lihat Berita Seputar Kegiatan Pokmaswas Lainnya

Pegawai Pelabuhan Perikanan
 
 
Cari Kos Kosan di Kota Kendari ini tempat 
 

Berminat Hub 081342791003 
Miliki Kavling tanah di Pusat Pemerintahan Kabupaten Bima di 
Investasi Kavling Tanah Perumahan di Griya Godo Permai yang merupakan Daerah Pengembangan Ibu Kota Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Jarak hanya + 1 Kilo meter dari Kantor Bupati Kab. Bima dan dari jalan utama hanya + 500 Meter.

Berminat Hub 081342791003 
 

1 komentar:

  1. Konten Artikel Ini Memiliki Pembahasan Yang Bagus...
    Sama Seperti B

    BalasHapus