13 Januari, 2020

Di Hadapan Menlu Jepang, Luhut Sampaikan Bakamla akan Menjadi Coast Guard Penuh pada Maret Mendatang

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan bertemu Menlu Jepang Motegi Toshimitsu di Jakarta.
Jakarta (Samudranesia) – Hubungan Jepang dan Indonesia yang sudah terjalin baik selama ini terus menemukan keakraban yang luar biasa di antara keduanya. Perihal permasalahan Natuna, Negeri Sakura itu berkenan memberikan beberapa bantuan kepada Indonesia dalam mengelola Natuna di antaranya mengenai alutsista untuk untuk Coast Guard Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan menjelaskan, dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Jepang, Motegi Toshimitsu dibahas mengenai Coast Guard atau Badan Keamanan Laut (Bakamla). 

“Saya sampaikan kepada mereka bahwa Bakamla akan berfungsi penuh sebagai Coast Guard di bulan Maret nanti, selama ini kan peran Bakamla dipegang oleh beberapa institusi. Nah nanti Bakamla akan berperan penuh dalam menjalankan fungsinya,” jelas Menko Luhut beberapa hari lalu. 

Lebih lanjut, saat dimintai tanggapan mengenai anggapan yang menilai pemerintah kurang tegas dalam friksi yang terjadi beberapa waktu lalu dengan pihak Coast Guard China di sekitar Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) di perairan Natuna, Menko Luhut mengatakan pemerintah sudah sangat tegas dan menutup ruang untuk negosiasi. 

“Apa yang kurang tegas, kita tidak pernah mau ada negosiasi mengenai teritori kita. Sampai kapanpun menurut Presiden, kita tidak akan pernah membicarakan batas wilayah, itu sudah sesuai hukum internasional,” ungkapnya.

Selain itu yang dibahas dengan Jepang tentunya terkait investasi di Natuna dan di beberapa daerah lainnya. Luhut menyatakan banyak bidang yang akan dilakukan oleh Jepang saat berinvestasi di Indonesia.

“Dengan Jepang, kita konkritkan dan melanjutkan rencana investasi mereka di Pulau Natuna dan sekitarnya yang ada gas itu, yang kedua mengenai hydro power di Kalimantan Utara, yang ketiga mengenai sampah, mereka ingin masuk lebih banyak lagi dari yang kemarin dari investasi mereka yang sudah masuk di Jawa Barat,” ujar Menko Luhut. 

Kemudian, lanjut dia, Jepang akan berinvestasi di sektor perikanan budidaya, perikanan tangkap, dan juga pariwisata di Natuna.
“Perikanan dan juga diving resort, nah perikanan itu yang dulu dibuat itu kan di Natuna Selatan dan nanti kita akan buka juga di Natuna Utara. Rencananya tim akan melakukan peninjauan tanggal 16, 17, 18, (Januari) dan setelah itu baru kita putuskan. Nantinya bukan hanya Jepang, ada Amerika Serikat juga. Adam Boehler dari DFC juga mau masuk ke situ dan joint dengan Jepang,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan Jepang bakal menghibahkan kapal pengawas perikanan untuk Indonesia yang bakal beroperasi di laut Natuna. Itu merupakan bentuk kerja sama kedua negara selain meningkatkan kerja sama investasi dan perdagangan.

“Khusus untuk Natuna, selain industri perikanan, Jepang akan membantu hibah kapal pengawas perikanan dan jajaki pengembangan industri pariwisata,” kata Menlu dikutip dari Setkab yang ditulis Minggu (12/1/2020).
Dijelaskan, Pemerintah Jepang melalui Menlu Motegi Toshimitsu berkomitmen untuk mendukung prioritas Pemerintah Indonesia di bidang ekonomi dan peningkatan SDM Indonesia.

Komitmen tersebut disampaikan Menlu Jepang Motegi Toshimitsu dalam pertemuan ke-7 Strategic Dialogue RI-Jepang di Jakarta. Di tengah komitmen tersebut, Laut Natuna memang sempat bergejolak karena ‘diintai’ oleh China.
Situasi keamanan di Natuna, Kepulauan Riau memanas setelah kapal Coast Guard China menerobos teritorial Indonesia. China mengklaim berhak atas Natuna. China menampik putusan pengadilan internasional tentang klaim 9 Garis Putus-putus di Laut China Selatan sebagai batas teritorial laut China tidak mempunyai dasar historis. (Tyo)

http://samudranesia.id/di-hadapan-menlu-jepang-luhut-sampaikan-bakamla-akan-menjadi-coast-guard-penuh-pada-maret-mendatang/ 

Menko Luhut: Bakamla akan Menjadi Coast Guard Sepenuhnya dan Partner INSA di Laut

Jakarta (Samudranesia) – Di hadapan ratusan anggota Indonesia Ship Owner Association (INSA), Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, menyatakan INSA harus profesional. Selain itu dia juga menegaskan soal Indonesian Coast Guard yang harus diperkuat untuk menjaga keamanan dan keselamatan maritim di Indonesia.

“Nanti Bakamla itu akan menjadi Coast Guard sepenuhnya, dan nantinya Bakamla itu akan menjadi partner buat INSA juga di laut,” ucap Luhut saat membuka Rapat Umum Anggota INSA ke XVII, di Jakarta, Senin (9/12/2019).
Selama ini belum ada badan tunggal penjaga laut dan pantai. Namun, Menko Luhut menegaskan, dalam waktu segera pemerintah akan menjadikan Badan Keamanan Laut (Bakamla) sebagai Coast Guard. 

Menko Luhut juga memberikan tanggapan atas pertanyaan Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto terkait investasi asing di industri pelayaran. Menurutnya INSA merupakan ujung tombak Poros Maritim Dunia sehingga harus profesional dan memikirkan dirinya sendiri.  

“Saya kira INSA ini adalah ujung tombak dari cita-cita Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, jadi kita harus betul-betul professional. Saya minta kepada INSA agar nanti bisa memberikan feedback terkait aturan, kalau memang masuk akal kenapa tidak, soal investasi juga jangan memikirkan diri sendiri sebab kita juga bagian dari masyarakat internasional, yang jelas national interest di atas segalanya,” jelasnya. 

Menko Luhut juga mendorong agar anggota-angota INSA untuk mulai menggunakan kapal-kapal produksi dalam negeri, dan terkait suku bunga, Menko Luhut menjelaskan, pemerintah akan terus berupaya menurunkan suku bunga, akan tetapi dengan jalan tidak menekan dan tetap melihat mekanisme pasar. 

“Kalau boleh kapal-kapal bekas itu kita kurangi dan kita mulai gunakan kapal produksi dalam negeri, seperti diketahui industri kita sudah bisa membangun kapal hingga 50 ribu ton. Lalu terkait suku bunga yaitu 11 -12 persen rupiah dan kalau dolar tenornya hanya lima tahun dan turun tujuh persen. Suku bunga ini akan turun sejalan dengan penurunan current account defisit kita, kita kasih ke market mechanism dan tidak boleh kita tekan, ini perlu kita lihat lagi. Tetapi saya kira teman-teman INSA tadi semangatnya untuk menggunakan local content juga sangat tinggi,” jelasnya. 

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang hadir mendampingi Menko Luhut mengatakan terkait regulasi, ia meminta agar INSA bisa duduk bersama dengan pemerintah untuk menyelesaikan segala permasalahan. Dan untuk program tol laut, ia juga menyatakan pemerintah tetap konsisten. 

“Terkait regulasi, kami juga membuka diri untuk dapat kita selesaikan bersama, yaitu peraturan-peraturan yang dikatakan kurang kondusif, akan kita selesaikan dengan baik. Tol laut sedang kita rancang, kita akan kerjasama dengan BUMN dan juga swasta, kita juga akan upayakan untuk menggunakan IT,” ujarnya.
Adapun, saat ini armada pelayaran nasional telah berjumlah lebih dari 25 ribu unit kapal, atau naik 323 persen dari yang awalnya hanya sekitar 6 ribu kapal. Dengan kekuatan itu, armada pelayaran nasional telah menahbiskan dirinya sebagai pemain utama di angkutan laut dalam negeri. (Tyo)

http://samudranesia.id/menko-luhut-bakamla-akan-menjadi-coast-guard-sepenuhnya-dan-partner-insa-di-laut/ 


Menko Luhut: Bakamla Nantinya akan di bawah Kita

Menko Maritim dan Investasi Luhut B Pandjaitan.
Jakarta (Samudranesia) – Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang didaulat sebagai Coast Guard Indonesia nantinya akan berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi. Hal tersebut ditegaskan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan saat coffee morning bersama wartawan di kantornya, Jakarta, Selasa (10/12).

“Organisasi kami berubah, jadi malah bertambah. Tadinya ada Kementerian ESDM, Pariwisata, Perhubungan dan KKP sekarang ada 7 tambah KLHK, PUPR dan BKPM, sama Bakamla nantinya juga akan di bawah (koordinasi) kita,” terang Luhut.

Dia pun menyangkal kalau fungsinya sebagai menko kerap dituding membawahi segala-galanya. Hal itu sering dilontarkan oleh para pengamat atau para politisi yang dulu menjadi pihak oposisi.
“Tidak bisa satu kementerian urus semua, jadi harus cawe-cawe. Kalau ada pengamat yang ngomong coba datang ke mari, sudah diundang tidak datang,” ungkapnya. 

Sebelumnya, Luhut memang sudah memberikan sinyal untuk membesarkan Bakamla sebagai Coast Guard yang kuat bahkan dipimpin oleh seorang Perwira Tinggi TNI AL berpangkat Bintang Empat (setara Kasal).
Hal itu didasarkan dari banyaknya laporan mengenai peliknya penegakan hukum di laut. Sehingga dia menegaskan perlunya Indonesia memiliki hanya satu Coast Guard yang kuat.

Sebagaimana diutarakannya saat menghadiri Rapat Umum Anggota (RUA) Indonesian National Shipowners Association (INSA) di Hotel Sultan kemarin, bahwa Bakamla akan menjadi partner INSA di laut.
“Nanti Bakamla itu akan menjadi Coast Guard sepenuhnya, dan nantinya Bakamla itu akan menjadi partner buat INSA juga di laut,” ujarnya.

Saat ini Kemenko Maritim dan Investasi membawahi 7 kementerian/Lembaga yaitu Kementerian ESDM, Perhubungan, PUPR, KKP, KLHK, Pariwisata dan BKPM.
Sesuai fungsinya, Kemenko Maritim dan Investasi memiliki tugas di antaranya koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang kemaritiman dan investasi. 

Sedangkan Bakamla berdasarkan Perpres No.178/2014 kedudukannya berada di bawah Presiden langsung secara struktural dan di bawah koordinasi Kemenko Polhukam.  (Tyo) 

http://samudranesia.id/menko-luhut-bakamla-nantinya-akan-di-bawah-kita/ 


Lihat Berita Bakamla  Lainnya

Pegawai Pelabuhan Perikanan

 
Cari Kos Kosan di Kota Kendari ini tempatnya
 

Berminat Hub 081342791003 

  Menyediakan Batik Motif IKan
Yang Berminat Hub 081342791003
Miliki Kavling tanah di Pusat Pemerintahan Kabupaten Bima di 

Investasi Kavling Tanah Perumahan di Griya Godo Permai yang merupakan Daerah Pengembangan Ibu Kota Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Jarak hanya + 1 Kilo meter dari Kantor Bupati Kab. Bima dan dari jalan utama hanya + 500 Meter.


Berminat Hub 081342791003 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar