Spesies ini biasanya ditemukan menghuni daerah berbatu yang teduh, di
lereng terumbu karang yang berarus kuat. Ini karena arus yang kuat,
akan membawa makanan si cacing tabung, yaitu plankton, maupun ikan kecil.
Ada berbagai jenis tube worm di dalam laut. Beberapa ditemukan di
rembesan dingin (dimana resapan bahan kimia dari dasar laut dengan tidak
adanya aktivitas gunung berapi), beberapa di bagian yang membusuk dari
bangkai paus, dan beberapa dekat gunung berapi dekat dan ventilasi di
laut dalam.
Setiap tube worm individu terdiri dari tubuh yang lembut dikelilingi oleh tabung luar yang keras dari chitin berwarna
keputihan (substansi yang sama yang membentuk cangkang lobster dan
kepiting). Tabung ini mendukung tubuh bagian dalam dan melindungi dari
predator (dalam beberapa spesies, tabung kasar, pada spesies lain,
sulit). Seperti tanaman, cacing tabung dewasa sessile: mereka berlabuh
ke satu tempat, meskipun ujung atas mereka dapat bergerak di dalam air
dan dapat ditarik ke dalam tabung. Beberapa cacing tabung bahkan
memiliki semacam “akar”: ekstensi dari tubuh mereka yang memperpanjang
ke sedimen.
Cacing tabung memiliki seperangkat berkepala dua dari insang , tetapi tidak memiliki operkulum (trap door)
untuk menutup pintu atas tabung . Tentakel mahkota mendekati 3 inci
(7,5 cm) di diameter , dan tabung yang dapat hampir 1 inci (2,5 cm)
dengan diameter dan sampai 8 inci (20 cm) panjangnya. Tidak seperti
kebanyakan spesies lain, tubeworm yang tidak memiliki mulut, usus dan
anus.
Bagian dari terjauh tube worm dari permukaan di mana ia berlabuh
disebut plume. Cacing ini tidak pernah meninggalkan tabung sepenuhnya,
tetapi dia bisa mengeluarkan sebuah organ di atas tubuhnya. Organ ini,
khusus untuk memanen bahan kimia mikroba yang diperuntukan memproduksi
makanan dari air laut. Plume atau mahkota sering terlihat merah karena
penuh dengan darah dekat dengan permukaan (sedikit seperti paru-paru
manusia). Di ujung sebelah dasar laut , beberapa cacing tabung tumbuh
struktur akar seperti .
Tidak hanya dapat hidup di bawah tekanan besar jauh di dalam laut,
cacing tabung juga dapat tinggal di sekitar gunung berapi dan
ventilasinya mampu mentolerir berbagai suhu. Setiap individu tube worm
dapat beradaptasi dengan suhu yang panas hingga puluhan derajat, atau
dari dinginnya air dalam (beberapa derajat di atas titik beku).
Walaupun namanya cacing, tetapi cacing ini jauh lebih indah dari yang
biasa kita kenal selama ini. Dan keberadaannya, tentu ikut mewarnai
keindahan laut indonesia.
Terima Kasih Atas Infonya
BalasHapus