Ribuan ikan, udang, dan belut di Sungai Bilantungan mati. Diduga, hal itu akibat sungai yang terletak di Desa Tolondadu, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, tercemar limbah tambang emas.
Mohammad Ghalib, warga Tolondadu yang melapor ke Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Pemerintah Provinsi Sulut, Selasa (11/11), menyatakan, pekan lalu sungai tersebut dipenuhi cairan berwarna kehitaman. Saat itulah ribuan ikan, belut, dan udang mati mengambang di air.
Oleh karena itu, Ghalib bersama dengan sejumlah warga lain meminta Pemprov Sulut segera mencari tahu penyebab kematian ikan tersebut. Warga menduga cairan kehitaman itu berasal dari limbah perusahaan tambang emas yang beroperasi di sana.
Kepala BPLH Sulut Boy Tamon berjanji akan segera menurunkan tim untuk melakukan survei di Sungai Bilantungan. Sungai Bilantungan menjadi sumber penghidupan warga tiga desa, yaitu Tolondadu I, Tolondadu II, dan Tolondadu Induk. Menurut Ghalib, sekitar 1.500 warga menggantungkan hidup pada sungai tersebut. "Sungai itu merupakan sumber air dan tempat kami menangkap ikan," katanya. (ZAL) Rabu, 12 November 2008. Kompas Manado
semoga gak terjadi lagi
BalasHapus