Indonesia dikenal sebagai pusat distribusi terumbu
karang untuk seluruh Indo-Pasifik. Indonesia memiliki areal terumbu
karang seluas lebih dari 60 ribu kilometer persegi.
Sejauh ini telah tercatat kurang lebih 354 jenis karang yang termasuk
kedalam 75 marga. Sebagian besar berada di Indonesia bagian tengah,
Sulawesi, Bali dan Lombok, Papua, Pulau Jawa, Kepulauan Riau dan pantai
Barat serta ujung barat daya Pulau Sumatera.
Mengenali Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu karang adalah karang yang terbentuk dari kalsium karbonat (Ca
Co3), tempat koloni kerang laut yang bernama polip yang bersimbiosis
dengan organisme miskroskopis yang bernama zooxanthellae.
Terumbu karang bisa dikatakan sebagai hutan tropis ekosistem laut.
Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang hangat dan bersih dan
merupakan ekosistem yang sangat penting dan memiliki keanekaragaman
hayati yang sangat tinggi. Biasanya tumbuh di dekat pantai di daerah
tropis dengan temperatur sekitar 21-30ºC.
Karang adalah bentukan hewan kecil yang hidup dalam semacam cawan
yang terbentuk dari kalsium karbonat (lihat gambar) yang biasa disebut
polip karang. Jutaan polip-polip ini membentuk struktur dasar dari
terumbu karang.
Hewan karang hidup bersimbiosis dengan alga bersel satu yang disebut zooxanthellae. Zooxanthellae merupakan jenis alga dinoflagelata berwana coklat dan kuning, yang dinyatakan sebagai Symbiodinium microadriaticum.
Alga ini juga hidup bersimbiosis dengan hewan-hewan lain di terumbu karang, seperti, kima raksasa (Tridacna spp), anemon laut dan coelenterata lainnya.
Hewan karang mempunyai tentakel (tangan-tangan) untuk menangkap
plankton sebagai sumber makanannya, Namun, sumber nutrisi utama hewan
karang sebenarnya berasal dari proses fotosintesa zooxanthellae (hampir 98 persen).
Selain itu, zooxanthellae memberi warna pada hewan karang
yang sebenarnya hampir transparan. Timbal baliknya, karang menyediakan
tempat tinggal dan berlindung bagi sang alga.
Terumbu karang merupakan ekosistem yang amat peka dan sensitif
sekali. Jangankan dirusak, diambil sebuah saja, maka rusaklah
keutuhannya. Ini dikarenakan kehidupan di terumbu karang di dasari oleh
hubungan saling tergantung antara ribuan makhluk.
Penulis: Letda Laut Umar Darlan M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar