Aksi pengeboman ikan di kawasan perairan Pulau Menjangan, Buleleng dan aktivitas memancing di kawasan Ship Wreck, Tulamben - Karangasem, ditenggara masih berlangsung. Secara diam-diam. Aksi ilegal ini mengakibatkan hancurnya terumbu karang dan juga matinya ikan-ikan yang belum sepantasnya ditangkap.
‘’Banyak dirugikan dari aksi pengeboman ikan ini, terutama pencemaran dan kerusakan lingkungan laut, termasuk banyaknya ikan kecil-kecil yang mati yang sepantasnya belum bisa dipanen,” demikian ujar Emanuel Jarakana, Dive Opreator dari Spoce Dive, belum lama ini.
Pulau Menjangan yang berada di wilayah Kabupaten Buleleng dan Tulamben yang termasuk wilayah Karangasem, merupakan dive site terfavorit di Bali. Pulau Menjangan yang memiliki sekitar delapan dive site - seperti Ranger Hut, Bat Cave, Underwater Cave, Anchor Wreck, Sand Slove, Underwater Bay dan Garden Eels ditambah kondisi perairan yang jauh dari polusi dan sedimentasi, menjadikan kawasan ini sangat menarik untuk dikunjungi para diver. Paling tidak dari data yang ada, setiap hari sekitar 25 - 50 penyelam melakukan penyeaman di kawasan ini.
Sekitar 5 tahun belakangan ini, kondisi terumbu karang mulai mengalami pertumbuhan yang pesat demikian pula ikan-ikannya. ‘’Hal ini dikarenakan kawasan ini banyak terdapat nutrisi, jauh dari sedimentasi sehingga terumbu karang di kawasan ini sudah mulai tumbuh dan bagus,” ujar Iim demikian nama panggilannya.
Tetapi belakangan ini - khususnya setelah hari raya Nyepi, beberapa bulan lalu, terdapat kerusakan yang cukup fatal dan juga matinya ikan-ikan kecil. Menurut Iim kondisi ini dikarenakan adanya adanya aksi pengeboman. ‘’Jadi dapat kita simpulkan, hingga saat ini, Pulau Menjangan dan sekitarnya belum aman dari aksi pengeboman,”jelasnya.
Karena itu pihaknyapun sudah menghubungi pihak Taman Nasional untuk menindaklanjuti, serta menghubingi Kelompok Nelayan Banyu Mandi. ‘’Hanya untuk koordinasi, supaya mereka tahu - bahwa beberapa site rusak karena aksi pengeboman,” tambahnya.
Demikian juga di kawasan penyelaman Ship Wreck - Tulamben. Menurutnya kawasan yang dilindungi karena merupakan dive site kapal karam yang memilki keunikan dan keindahan dasar laut serta beraneka jenis ikan berkeliaran di kawasan tersebut, ditengarai masih banyak nelayan secara diam-diam melakukan ‘pencurian’ ikan. ‘’Keindahan di sana adalah karena kapal karam dan juga ikan-ikannya yang indah. Kalau tidak dijaga tentu semuanya akan hancur. Wisatawan yang datangpun ke Tulamben karena melihat keindahan itu,” tegasnya.
Kondisi yang terjadi di dua kawasan penyelaman favorit di Bali ini, diharapkan Iim mendapat perhatian semua pihak, terutama mereka yang memiliki kepentingan ekonomi di sana. Diharapkannya, terumbu karang di kawasan ini dapat terpelihara degan baik sehingga memberi manfaat berkelanjutan bagi generasi sekarang maupun yang akan datang.
Sumber : Alit Kertaraharja Buleleng, Go Blue.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar